Henry Ford adalah pendiri perusahaan
otomotif kelas dunia Ford Motor Company. Ford dilahirkan pada tanggal 30
Juli 1863 di Dearborn, Michigan, Amerika Serikat. Ia dimasukkan ke sekolahnya
pada usia 5 tahun oleh ibunya. Ketika akan berangkat ia harus berlari-lari
kecil menuju sekolahnya yang berjarak kurang lebih 2½ mil itu. Dan dengan jarak
yang sama pula kembali pulang pada saat gelap telah turun, sampai di rumah.
Dengan begitu ia harus membawa bekal dari rumah untuk makan siang di
sekolahnya. Tiga tahun kemudian ia dipindahkan ke sekolah lain oleh orang
tuanya tapi masih dalam jarak yang sama.
Sejak masih kecil Henry telah
menaruh perhatian yang besar terhadap berbagai mesin-mesin. Hal tersebut amat
mencemaskan ayahnya. Ayahnya, William Ford menginginkan anaknya kelak menjadi
seorang petani atau pedagang besar dan sukses karena ia sendiri adalah juga
keturunan seorang petani. Akan tetapi Hendry tidak berminat terhadap pertanian.
Kesukaannya kepada mesin-mesin itu kadang-kadang sering menyulitkannya, karena
ia harus melawan kemauan ayahnya.
Suatu hari seorang petani datang
ke sekolah Henry sambil marah-marah. Ia mengadu kepada guru di sekolah itu, dan
menceritakan perihal tingkah laku beberapa orang murid sekolah itu. Mereka
dipimpin oleh Henry untuk membendung sebuah sungai kecil yang mengaliri
ladang-ladang pertanian miliki petani tadi.
Bendungan tersebut mengakibatkan
aliran sungai menjadi terhenti dan mengakibatkan banjir yang tidak karuan. Sang
guru langsung berpaling dan berkata kepada Henry, “Pekerjaan apa ini, Henry?”,
Tanya gurunya dengan geram. “Mengapa, ee” jawab Hendry tanpa acuh, “Kami tidak
melakukan apa pun dan membanjiri ladang itu, kami hanya membangun sebuah
bendungan untuk membendung air guna mengadakan percobaan kincir air untuk
penggilingan kopi. Bapak dapat melihatnya bagaimana hebatnya alat itu bekerja”.
Elak Henry.
Serta-merta gurunya itu marah
dan mengukum Henry. Kemudian berkata kepada murid-murid yang lain, “Kalian
harus belajar menghormati masyarakat, dan menolongnya. Bukankah saya selalu
berpesan begitu setiap kali kalian akan pulang? (Kejengkelan tersebut diucapkan
sang guru untuk menghibur si petani yang marah-marah tadi. Tapi ia tertarik dengan
pekerjaan yang telah dilakukan oleh murid-muridnya).
Setelah eksperimen di atas dianggap cukup berhasil, Hendry menjadi lebih tekun mempelajari cara-cara mesin bekerja. Di sekolahnya suatu ketika, sewaktu pelajaran, sedang berlangsung, dengan bangga ia bercerita kepada teman-temannya mengenai mesin-mesin yang diketahuinya. Teman-temannya itu menjadi tertarik dan berkerumun di sekelilingnya mengakibatkan pelajaran terganggu. Tiba-tiba gurunya datang ke tengah-tengah kerumunan itu. “Henry”, bentak gurunya dengan geram dan menatap para murid-muridnya, “Apakah kalian tidak pernah mencoba bagaimana untuk belajar yang baik? Apa gunanya kalian datang ke sekolah ini. Ha? Sekarang kalian bersama Henry harus tinggal di kelas sehabis pelajaran nanti”.
Setelah eksperimen di atas dianggap cukup berhasil, Hendry menjadi lebih tekun mempelajari cara-cara mesin bekerja. Di sekolahnya suatu ketika, sewaktu pelajaran, sedang berlangsung, dengan bangga ia bercerita kepada teman-temannya mengenai mesin-mesin yang diketahuinya. Teman-temannya itu menjadi tertarik dan berkerumun di sekelilingnya mengakibatkan pelajaran terganggu. Tiba-tiba gurunya datang ke tengah-tengah kerumunan itu. “Henry”, bentak gurunya dengan geram dan menatap para murid-muridnya, “Apakah kalian tidak pernah mencoba bagaimana untuk belajar yang baik? Apa gunanya kalian datang ke sekolah ini. Ha? Sekarang kalian bersama Henry harus tinggal di kelas sehabis pelajaran nanti”.
Gurunya itu memberikan kepada
mereka sebuah mesin yang telah dirusakkan lebih dulu. “Kalian harus membetulkan
mesin ini!” Gertak gurunya itu. “Bilamana kalian tidak dapat memperbaikinya,
kalian akan mendapat hukuman lagi”. Akan tetapi Henry dengan tangkas mengerjakan
mesin tersebut hanya dalam jangka waktu kurang dari 10 menit segera selesai.
Gurunya jadi kagum melihat bakat muridnya tersebut.
Keterampilannya dalam bidang permesinan itu membuat ia mulai dikenal orang. Ia sering memperbaiki mesin-mesin para tetangganya. Banyak orang yang kagum akan bakat Henry itu, tetapi ayahnya membenci pekerjaan itu. William Ford menginginkan anaknya menjadi seorang petani yang baik. Tetapi hal tersebut tidak dapat dicegahnya sehubungan Henry mempunyai kemauan yang besar dalam bidang ini.
Keterampilannya dalam bidang permesinan itu membuat ia mulai dikenal orang. Ia sering memperbaiki mesin-mesin para tetangganya. Banyak orang yang kagum akan bakat Henry itu, tetapi ayahnya membenci pekerjaan itu. William Ford menginginkan anaknya menjadi seorang petani yang baik. Tetapi hal tersebut tidak dapat dicegahnya sehubungan Henry mempunyai kemauan yang besar dalam bidang ini.
Setelah meningkat dewasa, dan
merasa mampu untuk hidup mandiri. Henry meminta restu kepada orang tuanya untuk
mencoba hidup merantau. Ia berjalan menuju kota Detroit. Di kota ini ia
mendapatkan pekerjaan pada sebuah pabrik. Ia mendapat gaji 2,50 dolar seminggu.
Tapi ia harus mengeluarkan biaya 3,50 dolar untuk biaya hidup dalam waktu yang
sama. Maka untuk menutupi kekurangan, itu ia menambah pekerjaan ekstra sebagai
pelayan pada sebuah toko permata. Dari toko ini ia menerima 2,00 dolar.
Sembilan bulan lamanya ia bekerja di pabrik itu, sementara menjadi pelayan pada
toko permata ketika pulang dari bekerja di pabrik.
Suatu hari, tiba-tiba ia
mendapat kabar perihal ayahnya yang sakit keras. Ayahnya meminta Henry agar
lekas pulang. Henry tidak dapat berbuat apa-apa kecuali memenuhi permintaan
ayahnya itu. Dia harus kembali ke ladang!
Selama bekerja sebagai petani,
Henry mempunyai ide untuk membuat sejenis mesin yang dapat bekerja sebagai
bajak di ladang-ladang. Ia tidak menyetujui binatang-binatang dipekerjakan di
ladang-ladang dan kebun. Mereka menjadi banyak makan. Selama musim dingin
mereka tidak bekerja, tetapi makan terus. Henry menciptakan sebuah mesin yang
dapat bekerja di ladang-ladang untuk menggantikan hewan tanpa harus
terus-menerus memberinya makan. Hasil temuannya itu merupakan sumbangan yang
amat berarti bagi penciptaan mesin-mesin pertanian kelak. Banyak orang yang
tertarik kepada idenya. Di samping itu ia banyak pula membantu para tetangganya
telah sedikit demi sedikit memakai mesin di ladang-ladang mereka. Henry adalah
orang-orang begitu cakap dalam bidang permesinan ini, sehingga ia dikenal
sebagai ahli mesin satu-satunya di daerah itu, ini berlangsung selama beberapa
tahun.
Karena tidak dapat meninggalkan
tanah pertanian selama ayahnya sakit. Maka ia banyak memperhatikan masalah dan
kekurangan-kekurangan yang diderita oleh para petani. Ia menyimpulkan bahwa
para petani tidak perlu mengeluarkan biaya yang banyak yang 24 hari dalam
setahun bekerja memproduksi bahan makanan. Henry berkata kepada para
tetangganya, “Bila waktunya membajak, mengolah tanah dan menuai lebih baik,
para petani harus menggunakan mesin-mesin atau mekanisasi. Disamping pekerjaan
lebih cepat selesai, dapat pula memberikan upah yang layak. Ladang yang diolah
dengan cara mekanisasi dapat dan akan menekan biaya operasionalnya, selain
pekerjaan dapat diselesaikan dengan tepat, para petani dapat pula menikmati
hasil ladangnya dengan pendapatan yang pantas.”
Henry Ford menciptakan mesin
pertaniannya yang pertama ketika ia berumur 20 tahun. Percobaan yang pertama
dari mesin yang kelihatan aneh. Ini hanya mampu bergerak 40 kaki kemudian
tiba-tiba berhenti. “Saya mengharapkan mesin ini mampu membajak seluruh
ladang-ladang dalam waktu yang singkat,” kata Henry, “Tapi penemuan ini belum
mempunyai kekuatan yang berarti”. Traktor yang pertama ini masih menunggu
penemuan lain di negara itu, yakni penggunaan bahan bakar.
Sementara itu Henry Ford
menyenangi seorang gadis manis di sebuah kota lain. Tetapi gadis manis tersebut
tidak menyukainya. Henry memikirkan cara memecahkan problem itu. Ia membeli
satu set permainan sulap dan meminjam seekor kuda manis kepunyaan bapaknya.
Kemudian ia membuat sebuah jubah dari kain satin. Selanjutnya mendirikan sebuah
grup sulap di dekat rumah Clara Bryant, anak gadis yang memikat hatinya itu.
Dengan mengerjakan sebuah baju rompi yang manis, dan banyak sakunya, juga
sebuah jam yang dibuatnya sendiri dan dua buah sapu tangan, Henry menunjukkan
kebolehannya dalam bermain sulap. Henry mengadakan dua kali pertunjukan yang
selalu menarik di kala itu. Hal tersebut sekaligus mencapai yang diinginkannya,
menaklukkan hati Clara Bryant yang semula tidak suka kepadanya.
“Ibu”, kata Clara Bryant kepada
ibunya suatu pagi, “Saya kira laki-laki yang bernama Ford yang mengadakan
pertunjukan bersama kawannya di samping rumah itu, saya yakin dia akan dapat
terkenal di dunia.”
Henry tidak menyia-nyiakan
kesempatan itu. Beberapa minggu kemudian ia menghampiri ayahnya dan berkata,
“Ayah, sekiranya saya memutuskan untuk kawin, apa yang akan ayah berikan kepada
saya?” William Ford berpikir sejenak lalu katanya, “Engkau akan mendapatkan
delapan puluh acre (1 acre sama dengan 4072 m2 ) tanah, semua pekayuan yang
engkau inginkan dapat engkau potong sendiri untuk sebuah rumah.
“Baiklah”, sorak Henry. Kemudian
dia mulai menebangi pepohonan di tanah yang di berikan oleh ayahnya itu.
Sebagian untuk dipersiapkan untuk mendirikan sebuah rumah untuk keluarga kelak.
Akhirnya apa yang ia inginkan untuk menikahi Clara tercapai. Henry dan Clara menikah
pada bulan Apil 1888. Mereka hidup dengan menggarap ladang selama tiga tahun di
pemberian ayahnya. Pada suatu malam Henry berkata kepada istrinya, “Clara, saya
yakin kita akan lebih sukses, bila kita bisa pindah ke Detroit. Saya akan
membuat sebuah kereta kuda di sana. Di sini saya terlalu sibuk!” Henry kemudian
menerangkan kepada istrinya tentang gagasan-gagasannya untuk membuat kendaraan
yang digerakkan dengan mesin.
Di Detroit ia mendapatkan
pekerjaan di perusahaan lampu “Edison” pada malam hari, sedangkan pada siang
hari ia membuat kereta kudanya untuk berlari. Selama dua tahun ia belum dapat
menciptakan kereta kudanya untuk berlari. Ia telah banyak menghabiskan waktu di
bengkelnya yang terbuat dari batu bata sederhana itu, sementara di sekeliling para
tetangganya melihat tingkahnya, menganggap Henry telah gila.
“Sebuah kereta kuda!?” kata
mereka, “Bila akan bergerak kalau Henry tidak mendorongnya”. Tapi Henry Ford
tetap pada pendiriannya. Henry tidak berhenti bekerja di bengkelnya. Ia
menumpahkan segala perhatiannya dengan penuh konsentrasi terhadap idenya.
“Barang apa yang dikerjakan si dungu itu?” kata orang-orang yang melihat
kelakuan Henry itu. Kemudian mereka menyiramnya dengan air. Henry Ford tidak
dapat berbuat apa-apa, ia dalam keadaan miskin sekali.
Pada suatu pagi tahun 1893
sebuah kereta kuda, siap untuk diuji coba. Dengan kegigihan yang kuat dan
cekatan yang membaja Henry Ford memulai mengoperasikan keretanya, yang sangat
membisingkan dan mengeluarkan asap yang mengepul-ngepul di udara. Kereta itu
meluncur dari pabriknya menuju jalan raya. Tapi tidak jauh berlari. Baru
beberapa kaki saja beranjak dari bengkel tiba-tiba mati, dan tak dapat berkelok
karena tidak mempunyai kemudi. Akan tetapi mesin kereta itu kembali hidup
dengan demikian kini Henry telah membuktikan kepada orang-orang di
sekelilingnya yang selama ini menganggap lucu, dungu, dan tolol, sekarang
tidaklah demikian halnya.
Malam itu, Henry si perancang
kereta itu merasa sangat puas dan bahagia dengan hasil temuannya. Karya tersebut
dirayakannya dengan segelas susu panas, kemudian membantingkan bajunya yang
basah oleh keringat itu ke samping perapian, lantas meloncat ke tempat tidur.
Untuk menikmati mimpi yang indah yang untuk pertama kalinya setelah
meninggalkan tanah pertaniannya.
Ketika kereta ciptaannya diuji
coba untuk kedua kalinya, istrinya ikut ambil bagian, yaitu sebagai penumpang.
Kreativitas mereka itu menimbulkan sensasi? Beberapa ekor kuda
sekonyong-konyong terkejut, lantas lari sekencang-kencangnya tidak tentu arah,
ketika kereta Henry itu lewat di dekatnya. Suara kereka itu menimbulkan pekik
yang memekakan telinga, lantara kerasnya. Mendadak kereta itu terhenti karena
mesinnya mati.
Orang-orang menyaksikan keanehan
itu serentak menyerbu, mengelilingi benda yang belum pernah mereka lihat
sebelumnya. Serta-merta mereka bersorak, sebagian merasa kagum, tapi sebagian
besar menunjukkan rasa cemas. Sejumlah besar dari mereka mengeluhkan suara yang
ditimbulkan oleh kereta aneh itu sehingga mengakibatkan kebisingan dan kegaduhan.
Karena itu sangat kotor dan kelihatan dan kelihatan membahayakan. Mereka
berkata bahwa hal tersebut pasti akan menimbulkan bencana, sehubungan dengan ia
tidak dapat dikendalikan. Ia hanya bisa lari lurus memanjat bukit dan meloncati
tebing-tebing. Mereka menasihati Henry Ford agar pekerjaan itu diberhentikan
saja. Tapi sang “penemu” itu menjawab, “Kereta ini harus lari, dan lari”, tapi
itu harus diperbaiki, kata mereka. Ford menjawab spontan “Saya sekarang belum
mempunyai dana dan tidak mempunyai koneksi yang dapat membantu saya. Yang saya
pikirkan sekarang adalah bagaimana dapat menciptakan sebuah “otomobil”.
Bertahun-tahun lamanya Henry memikirkan, bagaimana ia dapat menyempurnakan
hasil karyanya itu. Demikianlah sampai ia mampu menunjukkan kepada dunia bahwa
ia telah memperbaiki modal yang besar dan kuat, hasil dari gagasan-gagasannya
yang semula dianggap gila itu.
Henry Ford selalu menikmati
hal-hal mekanik dan selalu berusaha untuk memperbaiki atau membuat mesin lebih
berguna. Pada 1893 ia menciptakan bensin pertama buggy didorong atau
Quadricycle yang benar-benar didorong diri. Dia kemudian mulai Detroit
Automobile Perusahaan dengan beberapa investor lainnya untuk memperbaiki
desainnya, tetapi perusahaan itu bangkrut tak lama kemudian. Ford kemudian mulai
Henry Ford Company, yang juga pergi, sebelum akhirnya memulai Ford Motor
Company pada tahun 1903.
Ford Motor Company meluncurkan
mobil Model T sukses di 1908. Umumnya mobil dibangun satu per satu dan hanya
dapat diakses dengan sangat kaya, tetapi Ford terus memperbaiki cara
mobil-mobil yang diproduksi. Pada tahun 1913 mobil sedang massa diproduksi oleh
salah satu lini perakitan pertama bergerak. Pada tahun 1918, separuh dari
jumlah total mobil di Amerika Serikat itu Model T’s, 15 juta mobil dijual, dan
produksi Model T akhirnya berhenti pada tahun 1927.
Ford juga memiliki kepentingan
dalam politik, tetapi tidak pernah sukses sebagai politisi, dan berhasil
berlari untuk Senat sebagai seorang Demokrat. Dia juga memiliki pandangan kuat
mengenai tenaga kerja dan bagaimana tenaga kerja harus ditangani. Ia membayar
para pekerjanya lebih banyak uang untuk hari kerja kurang dan membuat 5 hari 40
jam kerja seminggu bagian normal kehidupan kerja.
Henry Ford menciptakan Ford
Foundation pada tahun 1936 untuk meningkatkan kesejahteraan manusia melalui
dana penelitian, hibah pendidikan dan pembangunan. Pada 7 April 1947, pada usia
83 Henry Ford meninggal karena pendarahan otak dan dimakamkan di Pemakaman Ford
di Detroit.