Assalamu alaikum. Selamat datang di blog ini. Ini adalah terbitan pertama saya jadi maaf jika masih ada banyak sekali kekurangan-kekurangan pada artikel ini. Kali ini kita akan membahas tentang seorang mantan PM Jepang yang bernama Junichiro Koizumi. Langsung saja silahkan dibahas sedikit tentang Junichiro Koizumi.
Junichiro Koizumi lahir di Yokosuka (bukan Yogyakarta), Prefektur Kanagawa, 8 Januari 1942; umur 69 tahun, adalah seorang politikus Jepang dan PM (Perdana Menteri) Jepang ke-56 (urutan ke-89 jika menghitung setiap masa jabatan), menjabat dari tahun 2001 hingga 2006. Ia juga adalah Presiden Partai Demokrat Liberal Jepang dari 2001-2006.
Junichiro Koizumi lahir di Yokosuka (bukan Yogyakarta), Prefektur Kanagawa, 8 Januari 1942; umur 69 tahun, adalah seorang politikus Jepang dan PM (Perdana Menteri) Jepang ke-56 (urutan ke-89 jika menghitung setiap masa jabatan), menjabat dari tahun 2001 hingga 2006. Ia juga adalah Presiden Partai Demokrat Liberal Jepang dari 2001-2006.
Koizumi lahir di kota
Yokosuka pada 8 Januari 1942. Ia dididik di SMU Yokosuka. Untuk ilmu ekonomi,
Koizumi menempuh pendidikan di Sekolah Menengah Yokosuka dan Universitas Keio.
Ia memang datang dari keluarga politisi. Matajiro Koizumi (kakeknya) adalah
tukang kayu yang terjun ke dunia politik dan menjadi anggota majelis rendah
parlemen. Sebelum Perang Dunia II, Matajiro menjadi Menteri Pos dan
Telekomunikasi. Sedang, Junya Koizumi (ayahnya) juga anggota parlemen yang
kemudian menjadi Direktur Jenderal Badan Pertahanan di zaman PM Hayato Ikeda
(tahun 1960).
Pendidikannya di
University College London dijalani sangat singkat atas kematian ayahnya
pada Desember 1969. Koizumi pernah membantu Takeo Fukuda sebagai sekretaris
yunior. Ia harus meninggalkan rumahnya di Yokosuka pagi-pagi ke kantor Fukuda
di Tokyo. Setiap hari ia menjaga pintu masuk, mengurus orang yang ingin
memasukkan petisi, dan mengatur telepon. Waktu yang tersisa tak banyak untuk
bisa bergaul dengan pendukung di konstituennya. Pernikahannya pada tahun 1978
berakhir dengan perceraian empat tahun kemudian (1982) akibat begitu besarnya
pengabdiannya terhadap dunia politik.
Ia diperhadapkan dengan
dua pilihan, yaitu memilih rumah tangga atau karier politik. Pilihan Koizumi
jatuh pada karier politik, sehingga perceraiannya merupakan bagian dari lembar
kehidupan. Koizumi menerima perwalian kedua anak lelaki seperti layaknya
terjadi pada akhir perpisahan suami-istri di Jepang. Ia menjadi ayah tunggal
serta hidup bersama dua putranya. Mengasuh dua anak lelaki yang telah dewasa
tanpa menikah lagi membuatnya berpaling pada keluarga sebagai penopangnya.
Jadilah kakak perempuan tertua bertugas mengurus rumahnya di Yokosuka termasuk
mengawasi dua anak tersebut, sementara kakak perempuan yang lain membantunya di
Tokyo.
Adik laki-lakinya
bahkan juga ikut menolong dalam pekerjaan kantor di Yokosuka. Ia juga dikenal
sebagai orang yang suka bicara apa adanya dan disebut-sebut sebagai seorang
weirdo (orang yang aneh). Musik rock, opera, dan kabuki merupakan kesukaannya.
Tampil dengan rambut gondrong tentu menjadi berbeda dibandingkan kebanyakan
politisi Jepang. Ia adalah generasi ketiga dalam keluarganya setelah kakek dan
ayahnya.
Masa pemerintahan
Koizumi sempat diwarnai kunjungan kontroversialnya ke Kuil Yasukuni, tempat
peringatan bagi para tokoh-tokoh Jepang pada masa Perang Dunia II. Hal ini
menyebabkan amarah negara-negara lain yang dulunya dijajah Jepang, terutama
Tiongkok dan Korea.
Koizumi mengundurkan
diri dari jabatan Perdana Menteri pada 26 September 2006. Ia digantikan oleh
Shinzō Abe.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar